Ditemukan Oksigen Di Atmosfir Bulan Saturnus
Amerika Serikat, Sebuah pesawat ruang angkasa berhasil mencium keberadaan oksigen di atmosfir di dunia lain saat pertama kali terbang rendah di salah satu bulan Saturnus bernama Rhea. Demikian dilansir Sydney Morning Herald, Asiatronik Senin (29/11/2010).
Pesawat Cassini milik NASA berhasil mengangkat oksigen dari lapisan atmosfir planet bulan ketika melintas di ketinggian 97 kilometer pada Maret lalu.
Sampai kini, gumpalan oksigen itu berhasil di deteksi di sejumlah planet dan bulan yang mengelilinginya menggunakan teleskop Hubble dan juga sejumlah fasilitas lainnya. Instrumen yang dipasang di Cassini berhasil melihat pergerakan oksigen yang tipis dan karbondioksida yang memiliki energi yang dipancarkan oleh pukulan simultan di permukaan bulan dan melemparkan atom, molekul, dan ion.
Para ahli astronomi berhasil menghitung ada sedikitnya 62 bulan di sekitar Saturnus. Dengan lebar sekitar 1.500 kilometer dan Rhea adalah bulan paling besar dan dipercaya seluruh permukaannya ditutupi es.
“Ini untuk pertama kalinya kami melihat oksigen langsung di permukaan atmosfir dunia lain,” jelas Andrew Coates dari University College London’s Mullard Space Science Laboratory. Ia juga merupakan penulis studi tersebut di Science.
“Aktif, kompleksitas dari zat kimia yang melibatkan oksigen dan ini sudah biasa ada di sistem tata surya bahkan di alam jagad raya,” kata Ben Teolis dari Southwest Research Institute, San Antonio, Texas, Amerika Serikat (AS).
“Zat kimia ini merupakan salah satu bentuk zat penting dalam hidup. Semua bukti yang diambil dari Cassini mengindikasikan bahwa Rhea terlalu dingin dan tak ada air yang penting bagi kehidupan seperti yang kita ketahui,” jelasnya.
Atmosfir Rhea membuatnya unik dalam sistem Saturnus. Hanya Rhea dan Titan, dua bulan terbesar Saturnus dan cukup kuat untuk menahan gravitasi berat massanya. Meski demikian, Titan memiliki nitrogen dan metana cukup banyak di atmosfir dengan sedikit karbondioksida dan oksigen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar